Awas, Sejumlah Kesenian di Bantul Mulai Punah
Kesenian srandul Kecamatan Sedayu, pekbung Kecamatan Pandak dan Langen Mondro Wanara Sembungan Bantul terancam keberadaannya karena tidak ada regenerasi terpadu dari yang tua ke yang muda. Masalah ini diperparah oleh anak muda yang cenderung cuek terhadap seni kebudayaan yang ada disekitarnya.
Demikian disampaikan oleh Tedi Kusyairi dari Masyarakat Adat & Tradisi Mataram (Mantram) yang berbasis di Jeblok, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul. Komunitas ini berkonsentrasi pada lintas pelaku budaya yang menangani kesenian, adat budaya serta tradisi mataram.
“Proses transfer ilmu budaya lemah, tidak adanya keterlibatan anak muda, serta gaya hidup anak sekarang yang cenderung gadget holic membuat kesenian tradisional diambang kepunahan,” jelas Tedi.
Merujuk pada Perda DIY no. 4 tahun 2011 yang mengatakan bahwa Tata Nilai Budaya Yogyakarta merupakan kekayaan daerah tidak berwujud (intangible) yang tak ternilai sehingga perlu dilestarikan, dikembangkan, dan dilindungi dengan peraturan daerah.
Melalui acuan tersebut Mantram ingin memulihkan kondisi memprihatinkan tersebut. “Problem regenerasi menjadi salah satu sebab mengapa kami harus bergerak melalui arus bawah,” tukasnya.
Menurut Kepala Pusat Studi Kebudayaan, Dr. Aprianus Salam, M. Hum, tidak adanya pembelajaran dan sistem managerial dalam dunia seni menjadi akar utama yang harus segera dipecahkan. “Bahkan proses tranfer ilmu ke generasi muda kadang tidak lengkap, ada informasi yang tergradasi dari waktu ke waktu,” tambahnya.
Agar mampu menjawab problem tersebut, pihaknya mendukung upaya Mantram untuk menggiatkan serta mengefektifkan pertunjukan kesenian, melakukan diskusi budaya serta melakukan evaluasi terhadap peraturan kebudayaan yang sedang dalam proses penelitian.
Mantram sendiri berencana akan melaksanakan kegiatan kongres kebudayaan rakyat, pada 31 Agustus di Balai desa Tirtonirmolo serta akan melaksanakan kirab berbagai macam kesenian asli Bantul dari sejumlah komunitas yang ada disana. Acaranya sendiri akan dilaksanakan pada 1 September 2013 di Gedung Pemuda, Ambarbinangun, Bantul.
Budi W – GudegNet