Tersebar kabar bahwa salah satu karya lukisan yang dipajang didalam ruangan pada ajang seni berskala internasional ArtJog 2015 yang berlangsung di Taman Budaya Yogyakarta terjual seharga empat Milyar Rupiah dan pembelinya seorang kolektor dari China.
Dalam ArtJog kali ini, pelukis I Nyoman Masriadi memajang karya terbarunya berjudul “SHANGRI-LA”. Lukisan acrylic pada kanvas berukuran 150 X 200 Centimeter. Lukisan tersebut menampilkan sosok lelaki sempurna secara fisik, berotot dengan wajah gembira yang tampak sedang berfantasi diluar dunia nyata.
Adanya kata legenda “Shangri-La’ menambah kedalaman makna karya, mungkin ia sebuah tempat yang mistis, Surga tanpa masalah atau Utopia yang harmonis tempat cinta tak berbatas.
“Shangri-La” lokasi unik symbol misterius pada lukisan menunjukkan peningkatan fantasi pria, membuatnya lebih surealis dan bertenaga. Kehadiran banyak gelembung membawa setiap bagian mimpi kembali ke realitas. Kebahagiaan hakiki bergantung sepenuhnya pada bagaimana kita memaknai hidup.
Demikian sederet naskah yang menyertai lukisan karya I Nyoman Masriadi yang namanya kesohor di Balai Lelang Christy baik yang di Hong Kong maupun di Singapura.
Banyak kolektor dunia memburu karya-karyanya, menambah harum citra Yogyakarta, mengingat Sang Pelukis yang lulusan ISI Yogyakarta tetap memilih Jogja sebagai tempat menetapnya.
ArtJog tahun 2015 ditandai dengan karya instalasi kubah bola raksasa setinggi 12 meter, terbuat dari jalinan kawat yang dibalut dengan rangkaian tanaman lokal yang dalam bahasa latin disebut dengan Cuphea Hyssopifolia, sejenis tanaman pagar dan bola itu bernama “Green Flux”.
Dibagian sisi Selatan Bola raksasa kreasi Indieguerillas tersebut terdapat pintu masuk bertiket dan pengunjung diminta untuk menitipkan backpacknya di loker khusus penitipan barang.
Hal itu dimaksudkan untuk mengantisipasi tersentuhnya karya-karya seni yang kebanyakan memang sangat rentan rusak jika tersentuh. Untuk itu pula pihak panitia menyiapkan relawan cukup banyak untuk menjaga ke-86 karya yang dipamerkan.
Dibagian dalam bola itu terdapat “Wish-Tree” kreasi selebriti dunia Yoko Ono, isteri John Lennon, sang legenda The Beatles.
Melalui karya “Pohon Harapan” itu, Yoko Ono mengajak pengunjung ArtJog untuk melakukan aksi menulis harapan pada secarik kertas dan kemudian menggantungkannya di pohon tersebut. Suatu gerakan berdoa bersama, menyatukan banyak enerji guna mewujudkan harapan yang lebih baik.
Koordinator ArtJog, Bambang “Toko” Witjaksono mengungkapkan bahwa keistimewaan perhelatan kali ini ialah terjadinya kolaborasi antara seniman dengan ahlli-ahli teknik, baik itu teknik elektro maupun program computer dan juga arsitek, sehingga tercipta karya-karya unik dalam format baru yang belum pernah ada sebelumnya.
Dalam ArtJog ke-8 ini pengunjung pun diajak untuk mengikuti acara-acara menarik dan seru semisal, Curratorial Tour, melihat karya didampingi curator, kemudian Meet The Artists untuk memahami konsep berkarya seniman, serta acara Public Screening, penayangan film tentang Fluxus, aliran seni di era 60-an yang menginspirasi tema ArtJog ke-8 yakni “Infinity In Flux”. KBRN-Yogyakarta