Pameran senirupa bertajuk Nggresulo karya mahasiswa Institut Seni Indonesia ISI Yogyakarta berlangsung mulai Sabtu (19/01/13) hingga 26 Januari 2013, di Jogja Gallery Jl. Pekapalan No.7 Alun-Alun Utara Yogyakarta.
Pameran tersebut menampilkan 123 karya dari 123 mahasiswa meliputi 93 karya Seni Lukis, 11 karya Seni Patung, lima karya Seni Grafis, dua karya Fotografi, tiga karya Seni Kriya Batik, lima karya Seni Kriya Keramik, dua karya Seni Kriya Logam dan dua karya Seni Kriya Kayu.
Pameran yang secara resmi dibuka oleh Ki Mujar Sangkerta pada Sabtu malam (19/01/13) tersebut digelar dalam rangka penutupan akhir taahun program Badan Eksekutif Mahasiswa BEM Fakultas Seni Rupa 2012, adapun tema Nggresulo yang diusung dilatarbelakangi adanya keluhan sebagian pedagang kaki lima yang tergusur dari kawasan Kilometer Nol karena kawasan itu kini disterilkan dari adanya pedagang kaki lima, seperti yang diungkapkan Koordinator Pameran Johannes kepada RRI-Jogja.
Kata Nggresulo berarti mengeluh, meski sifatnya sangat personal. Didalamnya terkandung unsur penolakan atau pertentangan dari dalam diri individu terhadap hal yang telah terjadi ataupun hal yang telah dialami. Ada penyesalan, kekecewaan dan ketidakpuasan.
Karena sifatnya sangat personal, terkadang hanya omongan diobelakang saja, semacam gerundelan atau rerasan yang dalam bahasa Indonesianya agak berbeda dengan mengeluarkan unek-unek isi pikiran ataupun aspiprasi atas kondisi maupun peristiwa yang terjadi di sekitar.
Salah seorang peserta yakni Lejar Daniartana Hukubun dengan karya grafisnya berjudul Penipu mencoba mengungkapkan ekspresi batin akan perilaku pejabat yang melakukan tindak pidana korupsi namun pandai bertipumuslihat jika berhadapan dengan masyarakat.
Melalui pameran seni rupa yang sepenuhnya didukung pihak Institut, dan Kelompok Belajar 345 serta atas kerjasama dengan pihak Jogja Gallery, Johannes yang mewakili suara seluruh peserta pameran, ingin berbagi agar semua pihak mampu memaknai arti kehidupan.
Sumber: RRI Yogyakarta
