Jogjanews.com – Pascasarjana ISI Yogyakarta untuk pertama kalinya menyelenggarakan The 1st International Conference for Asia Pacific Arts Studies (ICAPAS) 2013 pada Selasa-Rabu (12-13/11) di kampus Pascasarjana ISI Yogyakarta, Jalan Suryodiningratan Yogyakarta.
Gogor Bangsa menjelaskan ICAPAS pertama ini rencananya akan digelar setiap tahun– menghadirkan acara konferensi membahas 36 makalah pengkajian seni yang dikirim dosen, mahasiswa S-2 dan S-3 perguruan tinggi dari dalam dan luar negeri.
Akan dipresentasikan (makalah dari peserta) kemudian di-review dari reviewer luar negeri dalam rangka mencari masukan tulisan-tulisan yang akan dimasukkan dalam jurnal seni Pascasarjana ISI Yogyakarta, terang Gogor Bangsa, dosen DKV FSR ISI Yogyakarta, Selasa (12/11).
Para reviewer yang akan meneliti makalah dari peserta berasal dari akademisi seni dari luar negeri seperti Thailand, Jepang dan Australia dan Italia. Seperti Prof. Wichian Sittiprapom (Thailand), Shin Kagawa (Universitas Osaka Jepang), dan Giovanni Giuratti (Profesor Etnomusikologi Universitas Roma).
Tujuan dari ICAPAS adalah membuat jurnal ilmiah bidang seni internasional dari makalah pengkajian seni yang ditulis peserta aktif ICAPAS 2013 yang akan diterbitkan Pascasarjaan ISI Yogyakarta.
Jadi dalam rangka mencari masukan-masukan diantaranya kita saring makalah yang layak masuk jurnal, terang Gogor Bangsa yang juga menjadi panitia penyelenggara ICAPAS 2013.
Menurut Gogor Bangsa, Pascasarjana ISI Yogyakarta memang selayaknya memiliki jurnal ilmiah seni internasional sebagai salah satu syarat penyelenggaraan study doktoral.
Direktur Pascasarjana ISI Yogyakarta, Prof. Dr. Djohan Salim mengatakan dunia seni memang sangat luas untuk bisa ditinjau dengan mutidimensi ilmu. Akademisi perguruan tinggi seni harus bisa menjadi pemikir di satu sisi dan pencipta karya seni pada sisi lain.
Harapannya, akademisi yang pemikir sekaligus pencipta seni mampu menghasilkan karya seni berkualitas tinggi. Mencari pemikir yang kritis, metodologis tidak gampang. Kalau soal penciptaan seni tidak masalah, jelas Prof. Dr. Djohan Salim.
Sejumlah makalah penciptaan seni yang dikonferensikan antara lain Antara Realitas dan Komodifikasi Maskulinitas: Iklan Rokok Luar Ruang di Yogyakarta, Indonesia (Between) Masculinity Commodification and Reality: Cigarette Advertisement Outdoor Media in Yogyakarta, Indonesia) karya Nadia Sigi Prameswari dari Pascasarjana ISI Yogyakarta.
Ada pula makalah dari Giorgio Scalici (Italia) yang meneliti tentang Musik Shaman Masyarakat Wana Sulawesi Tengah (The Shaman Music of Wana People, Central Sulawesi).
Sedangkan Kaori Okado, mahasiswa Ph.D. dari Pascasarjana Ilmu Bahasa dan Manusia Universitas Osaka Jepang menghadirkan makalah (draft version) Contoh Managemen Seni pada Managemen Seni Jawa dan Managemen Kelompok Pada Seni tradisi Lokal. (An Example of Art Management in Java Art Management and Community Management Using Locak Folk Art).
– See more at: http://jogjanews.com/untuk-membuat-jurnal-ilmiah-seni-internasional-pascasarjana-isi-selenggarakan-icapas-2013#sthash.6roB0Hqy.dpuf