- Jl. Suryodiningratan No.8 Yogyakarta 55188 Indonesia
- Telp 0274-419791 Fax 0274-419791
- WA +62 858-9008-5880
- pasca@isi.ac.id
PENGANTAR
Program Studi Magister (S2) Tata Kelola Seni (MTS) Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta merupakan program studi perdana dan utama di Indonesia yang lahir pada 2011. Kelahirannya untuk memenuhi kebutuhan pengelola budaya berbasis seni berskala nasional dan global yang sangat besar. Setidaknya turut memberi sumbangsih bidang budaya di seluruh propinsi di Indonesia, maupun kebutuhan untuk melakukan diplomasi seni budaya di berbagai negara.
Peluang kerja pengelolaan seni-budaya dalam pertukaran dan diplomasi budaya/ publik (soft diplomacy) saat ini menjadi bagian dari arus besar pertukaran budaya dunia. Salah satu sebabnya karena heterogenitas dan kebhinekaan di Indonesia. Tak salah apabila pengelolaan seni budaya di Prodi strata dua ini memiliki ciri khas yang berkarakter Indonesia dan sangat penting keberadaanya.
Program Studi Magister Tata Kelola Seni (MTS) ISI Yogyakarta mencakup lima bidang kajian budaya, yaitu (1) tata kelola seni pertunjukan, (2) tata kelola pameran seni rupa, (3) museum dan (4) pariwisata, dan (5) kebijakan budaya. Kelima wilayah ini sangat relevan dengan perkembangan seni dan budaya tradisi sampai kontemporer di wilayah nasional dan internasional. Kelimanya jelas saling terkait dan menjadi modal dasar dalam mengelola potensi budaya (cultural management) berdasar Pancasila, sekaligus siap membentuk lulusan yang mampu berkompetisi secara internasional.
Program Studi Magister Tata Kelola Seni (MTS) ISI Yogyakarta mencakup 44 kredit yang telah disusun dan disempurnakan selama lebih dari satu dekade. Tujuannya untuk memberikan landasan yang kokoh dalam berbagai hal penting terkait bidang manajemen seni agar memiliki fleksibilitas guna menyesuaikan dengan tujuan karier dan cita-cita Anda.
Dengan sumber daya dosen dan praktisi ahli yang kompeten, didukung prasarana yang memadai, dan atmosfir Kota Budaya Yogyakarta yang mendunia, lulusan Prodi MTS dapat dengan mudah terserap di berbagai lapangan kerja terkait. Para lulusan akan menjalin kerjasama individu maupun kerja antar lembaga sebagai pengelola seni budaya dalam berbagai profesi.
VISI DAN MISI
Visi
- Program Studi Magister Tata Kelola Seni yang UNGGUL di tingkat Nasional dan Asia Tenggara pada tahun 2034.
Misi
- Menyelenggarakan pendidikan Program Studi Magister Tata Kelola Seni.
- Mengembangkan pendidikan dan riset tata kelola seni budaya yang selaras dengan perkembangan pengetahuan, teknologi, dan kewirausahaan yang berwawasan lingkungan dan budaya bangsa melalui Tri Darma Perguraan Tinggi.
- Mengembangkan kerjasama pendidikan dan penelitian bidang tata kelola seni budaya di tingkat nasional dan internasional.
- Meluluskan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dalam bidang pengelolan seni budaya.
TUJUAN
- Menambah pengetahuan dan pemahaman tingkat lanjut (magister) tentang teori dan wacana terkini dalam Manajemen Seni sekaligus dalam upaya memengaruhi praktik-praktinya selama ini.
- Meningkatkan pengetahuan tentang trend nasional dan internasional dalam kebijakan budaya dan praktik Manajemen Seni.
- Memediasi keterampilan praktik Manajemen Seni, khususnya perencanaan strategis, manajemen keuangan, perencanaan bisnis, dan merancang keterlibatan audiens.
- Meningkatkan pemikiran dan ekspresi kritis, dan divergen (kemampuan melahirkan ide) yang berkualitas.
- Menciptakan penelitian pengelolaan seni budaya berkualitas dan cerdas dalam penerapannya serta berdaya guna di masyarakat.
- Mengembangkan keterampilan intelektual yang lebih luas, konsisten, disertai pemikiran kreatif yang dibutuhkan publik.
KEUNGGULAN
- Program Studi Magister Tata Kelola Seni ISI Yogyakarta berada di kampus seni terbesar di Indonesia. Hal ini memudahkan mahasiswa melakukan pembelajaran kolaboratif dengan berbagai jenis stakeholder (studio, galeri, museum, dinas kebudayaan, kampung budaya/wisata, pusat penelitian maupun pergelaran seni) dan skala yang diinginkan.
- Program Studi Magister Tata Kelola Seni ISI Yogyakarta terletak di pusat seni budaya Asia Tenggara, tepatnya di Yogyakarta yang dikenal sebagai Kota Pendidikan, Kota Seni, Kota Event, Kota Wisata, Kota Museum, Kota Kreatif dan Kota dengan Warisan Budaya Dunia yang sangat terkenal. Realitas ini dapat menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa secara langsung maupun tidak langsung.
- Dengan berbagai realitas tersebut mahasiswa akan belajar secara langsung pada para pakar dan menjadi bagian dalam ekosistem budaya berbasis industri dan teknologi. Yogyakarta dengan budaya seni dan pariwisata serta berada diantara belasan perguruan tinggi ternama, menjadikan mahasiswa dapat bekerja dan melatih hard dan soft skills dalam bidang tata kelola seni dengan mudah dan nyaman.
- Program Studi Magister Tata Kelola Seni ISI Yogyakarta memiliki jejaring nasional dan internasional, sehingga para lulusannya akan memeroleh insight pengetahuan maupun nantinya networking serta pekerjaan secara mudah.
- Program Studi Magister Tata Kelola Seni dapat diselesaikan dalam waktu dua tahun akademik melalui sistem luring, daring maupun hibrid.
PROSPEK KARIR
PROFIL LULUSAN
Kampus akan membekali para calon profesional dengan perangkat analitis dan praktik manajerial yang diharapkan mampu merancang strategi manajemen yang efektif saat menyelenggarakan program atau event budaya dan mengelola lembaga budaya, galeri, taman budaya, wisata dan museum. Profil lulusan disiapkan adalah sebagai MASTER atau MAGISTER dalam bidang kerja:
- Peneliti Seni
- Analis Kebijakan Budaya
- Kurator Seni
- Pendidik
- Museolog
- Manager Event Seni/Wisata-Budaya
- Manager Organisasi Seni-budaya
KEAHLIAN LULUSAN
Dalam bidang tata kelola seni-budaya di atas didasari kompetensi sebagai:
- problem solver persoalan kebudayaan dan pengembang ilmu tata kelola seni-budaya;
- individu yang mampu mengadaptasi ilmu pengetahuan dan teknologi digital dalam konteks kebutuhan masa kini;
- mampu merencanakan, mengorganisasi, memasarkan, mendokumentasi, dan mengevaluasi kegiatan atau program seni dan budaya secara profesional; dan
- entrepreneurship atau agen budaya yang mampu membangun lembaga tata kelola seni budaya yang berkarakter, unggul, dan bereputasi di masyarakat.